Kualitas udara dalam ruang dipengaruhi antara lain kondisi bangunan, elemeninterior, fasilitas pendingin ruangan, pencemar kimia dan pencemar biologi.Buruknya kualitas udara dalam ruang akibat keberadaan pencemar biologi yaitubakteri dan jamur ditengarai menjadi salah satu sebab kejadian sick buildingsyndrome (SBS). Menggunakan desain crossecsional, ingin diketahui hubunganjumlah koloni mikroba udara dalam ruangan dengan kejadian SBS pada pekerjaB2TKS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian SBS tidak terbuktiberkaitan dengan dengan jumlah mikroba udara dalam ruang, meskipunkeberadaan jamur penyebab SBS seperti Aspergillus sp., Penicillium sp danFusarium sp dapat dideteksi. Variabel lain seperti temperature dan kelembabanruang, jenis kelamin, kebiasaan merokok, status gizi, masa kerja dll juga tidakmemiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian SBS. Akan tetapi pekerjayang lebih muda (dibawah 40 tahun) memiliki angka kejadian SBS yang lebihtinggi. Dari hasil penelitian ini, disarankan untuk meningkatkan sanitasi ruangandan pemeliharaan AC secara berkala.Kata kunci: kualitas mikrobiologi udara dalam ruang, sick building syndrome
Tidak ada komentar:
Posting Komentar